“Saya yakin, kita punya semangat sekaligus praktek bergotong royong, bekerja keras dan guyub rukun, maka tidak ada yang tidak mungkin untuk mengatasi kekeringan,” ujarnya saat memantau 30 tangki air bersih sumbangan pribadinya, Jum’at pagi 19/07/19.
Dunia diciptakan dalam harmoni berpasangan. Kekurangan air, pasti disediakan kemudahan, demikian papar intelektual yang menyelesaikan jenjang SLTA di SMA Muhamadiyah Wonosari 1982 ini.
Pemikiran vertikalnya cukup kuat. Ora et labora (belajar sambil berdoa: red) diterjemahkan sebagai belajar kepada alam Gunungkidul, seraya memohon petunjuk-Nya. Dia yakini, persoalan rutin kebuntuan air bersih akan ditemukan jalan pemecahan.
Saat ini, solusi mengatasi kekeringan baru berada dalam taraf horisontal. Sementara Kolonel Tugiman yakin, bahwa Allah SWT akan membukakan pintu kemudahan.
“Air Sungai Oya melimpah, belum dioptimalkan. BPTP yang mangkal di sebelah barat Pantai Baron punya kemampuan mengolah air asin menjadi tawar masih belum dilirik Pemerintah,” ujarnya. (Bambang Wahyu Widayadi)