Pembusukan politik yang terjadi akan mendapat therapi akhir yakni operasi amputasi. Untuk penyembuhan kembali.
Mahasiswa bergerak memang dinanti rakyat yang hampir frustrasi melihat kesewenangan dan ketidakpedulian penguasa yang semakin korup. Korupsi sedang dicoba ditutupi dengan regulasi.
Mahasiswa memang lucu tapi bermutu. Berorasi, menjebol pagar, menaiki benteng, memasuki area yang biasa butuh protokoler. Tapi ujungnya sang penguasa ketakutan dan siap mundur “demi bangsa dan negara”. Meski kadang butuh waktu dan kesabaran biasanya aksi perubahan itu berhasil. Bravo mahasiswa..!
(M Rizal Fadillah – Pemerhati Politik)