Kekhawatiran lain adalah munculnya persepsi seperti yang dialami oleh anak Cendana dulu yang dalam persepsi masyarakat adalah sekadar memanfaatkan kedudukan sang ayah, mumpung berkuasa. Tapi, yakin seyakin-yakinnya bahwa Mas Gibran tidak demikian. Ia adalah sosok individu, pebisnis, dan anak muda milenial yang punya impian jauh ke depan. Sama seperti Mas Tommy ketika itu.
Sudahlah Mas Gibran, nikmati saja bisnis Markobarnya, biarkan politik berjalan apa adanya, dan biarkan orang lain yang mengurusi itu. Jangan biarkan ide milenal Anda terkungkung oleh kepentingan yang memusingkan. Lupakan saja keinginan itu, dan ingatlah sejarah pemimpinan masa lalu, demi nama baik ayahanda. Dan jangan pernah mau didorong-dorong untuk kepentingan kelompok tertentu yang punya agenda terselubung.
(Hascaryo Pramudibyanto – Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FHISIP Universitas Terbuka)