“Padahal pada saat itu (saat pengangkatan mantan Dirkeu Jiwasraya sebagai tenaga ahli utama di KSP) sama sekali belum ada informasi apapun kepada publik terkait masalah apapun pada Jiwasraya,” jelasnya.
Bahkan, menurut Ferari, Moeldoko baru mengenal yang bersangkutan saat bertugas di KSP pada pertengahan tahun 2018. Sebagai catatan, kata Ferari, Asuransi Jiwasraya menurut laporan keuangannya per 31 Desember 2017 mendapatkan laba sebesar Rp328 M (hasil audit PWC).
Sedangkan pengangkatan Hary Prasetyo sebagai tenaga ahli utama KSP pada Mei 2018. Sangat jelas sekali dimana posisi saudara Hary Prasetyo diangkat di KSP.
“Data resmi yang ada (pada saat itu) Jiwasraya masih dalam posisi untung,” ungkap Ferari.