Bandara yang berornamen dan corak khas Dayak ini memiliki landas pacu 1.400 m dan lebar 30 m, apron seluas 110.25 m dan lebar 80 m, taxiway 173 m dan lebar 18 m, serta memiliki terminal seluas 1.250 m2.
Polana berharap Bandar Udara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh dapat membantu meningkatkan konektivitas dan perekonomian wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Barito Utara.
“Sebelum dioperasikan, bandara tersebut akan segera diverifikasi untuk memastikan aspek keselamatan dan keamanan, saya berharap kehadiran bandara baru ini mampu menunjang konektivitas dan juga mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya,” kata Polana.
Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Beringin Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Djarot Nugroho. Djarot mengatakan, sebelum dioperasikan, Bandar Udara Muara Taweh akan diverifikasi oleh Direktorat Bandar Udara. Hal itu telah sesuai dengan prosedur ketentuan pengoperasian bandara.