Akibat kejadian tersebut, Pendiyanto tidak dapat bekerja seperti biasa. Lengan tangan kanannya robek dan harus mendapatkan 17 jahitan. Tak hanya itu, tulang lengan atas Pendiyanto retak karena sabetan pedang.
“Pelaku langsung kabur melarikan diri tanpa saya mengetahui ciri-cirinya,” jelasnya.
Pendiyanto mengungkapkan, selain menjadi korban klitih dan mengalami luka yang serius, segala akses bantuan pemerintah baik Jasa Raharja maupun BPJS tidak dapat digunakan lantaran masuk dalam kategori kriminal, sehingga untuk perawatan pihak keluarga menggunakan dana pribadi.
“Di samping itu, saya setiap tiga hari sekali harus kontrol untuk pemulihan tulang saya dan luka robekan lengan saya ini. Saya berharap pemerintah memberikan solusi terbaik atas masalah yang saya alami,” tambahnya. (hr)