“Untuk hasilnya memang tidak ada perubahan, hanya saja sistem cara menjualnya yang membuat saya kesulitan,” kata seorang Guru Honorer di salah satu SD di Desa Siraman ini, Senin (01/06/2020) sore.
Yuli mengatakan, sebelum masa pandemi corona, hasil panen dijualnya dengan sistim Agrowisata, sehingga pembeli yang datang ke lahan pertanian memilih, memetik dan membayar di tempat.
Sebelum menjualnya melalui kanal online, ia mencoba dijualnya ke tengkulak. Namun demikian, Lanjut yuli, harga melalui tengkulak turun drastis.