“Sejarah masa kecil Sang Proklamator Bung Karno yang merupakan Bapak Bangsa, menjadi penyemangat berlangsungnya Kampoeng Adat Kebangsaan ini. Potensi Kampoeng Kebangsaan ini layak untuk dikembangkan agar keberadaanya tetap lestari sepanjang masa untuk menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” kata Hariyono, di Jakarta, Jumat (15/3/2019)
Ketika kita memasuki situs Cagar Budaya Rumah Masa Kecil Presiden Soekarno, terdapat Monumen Garuda Pancasila, Replika Kitab Sutasoma “Bhinneka Tungal Ika”, Kantor Persaudaraan Umat Beragama, Kitab-Kitab Suci Lima Agama, Lukisan Borobudur, Candi Prambanan, Gereja Betlehem, Masjid Istiqlal, Tembok Cina, Langgar (tempat Ibadah), Sanggar Budaya, Kesenian Wayang Kulit, Kesenian Mocopat, Kesenian Membatik, Kesenian Tari, Kesenian Melestarikan Huruf Jawa, Kesenian Keroncong, Kesenian Dangdut, Gapura Situs Wringin Lawang, Situs Mbah Tugu, Punden Desa Situs Lingga Yoni Putuk, Gedung Bioskop Mini, Sungai Petilasan Bung Karno Memancing, Pohon Petilasan Soekarno Merenung, Taman Petilasan Soekarno Bermain, Petilasan Soekarno Belajar Berpidato
“Berbagai kegiatan keagamaan, pagelaran budaya dan berbagai kegiatan pada hari-hari besar serta hari nasional sering dilakukan, seperti doa bersama, upacara kemerdekaan, berbagi santunan, dan lain-lain,” papar dia.