“Oleh karena itu, pemerintah tidak boleh kompromi juga dengan gerombolan itu. Gerombolan itu sudah secara terang-terangan anti demokrasi,” ujarnya.
Tetapi, menurutnya gerombolan itu kerap kali memanfaatkan sekaligus membentengi dirinya dengan demokrasi agar bisa berkumpul, berserikat dan mengeluarkan pendapat. Dan, pembenaran yang dibuat oleh gerombolan itu tidak boleh dibenarkan apalagi dibiarkan begitu saja.
“Bahkan, mereka sudah secara terang benderang ingin mengganti ideologi Pancasila dan UUD 45. Jadi, kami sebagai warga negara yang memakai jubah merah putih dan perisai Pancasila akan siap membentengi pemerintah untuk membasmi gerombolan intoleransi, radikalisme dan terorisme. Dan demi NKRI, kami siap menjadi martir,” demikian Haidar Alwi. (tan/har)